Kau yang mengajariku tentang makna cinta sehingga aku tak ingin mengalami luka yang sama. Apalagi melukai agar penaku tak lagi menggores tinta merah
Melewatkan jejak kenanganKatakan dalam kanvas harapanDi setiap lembar kertas iniIngin ku abadikan tinta hitamDalam lilitan tinta merah
Dulu merona hati karena pertemuandulu kesenangan impian ada di harapandulu aku merindukan walaupun dalam depakandulu aku sangat mengharapkansekarang b
Kalau tak ada warna jingga di cakrawala Akan susah kutemukan senja Hanya temukan hampa belaka
Penampakanmu terpancar penuh cahaya. Indah mempesona setiap mata yang memandang
Bukan senja namanya jika tak jingga Bukan senja namanya jika tak merona Bukan senja namanya jika tak sendu
Kamulah langit dan akulah senja Kita sama-sama penyuka senja Kita menikmati senja yang sama dari tempat yang berbeda
Mawar merah yang semula layu kini merekah merona berseri
Bukan senja namanya jika tak jingga Bukan senja namanya jika tak merona karena senja itu kamu
Senja ini terasa nyaman. Ada sebongkah kisah terekam. Anak yang menangis di pangkuan bundanya
Membersihkan wajah dari paparan debu dan polusi setelah bepergian atau sehabis beraktivitas menjadi keharusan bagi saya.
Kebaya Nusantara Identitas Negara Indonesia. Kebudayaan Budaya Jawa Berkebaya. Kebaya Nusantara Kekayaan Bumi Nusantara. Kebaya Brokat Merah Jambu
Aku terdiam Temanku terdiam Semut terdiam Kopipun terdiam kaku Penjaga warung menatap kami lirih.
Ini sore merona. Sore ketika kau dan usahamu datang menjemputku
Kebebasan selalu terikat oleh simbul warna, dari ada hingga tiada.
Ketika mulut terbisukan akan suasana hati, celoteh rangkai kata adalah sedikit luapannya.
Malam tadi aku bermimpi seru sekali tentang bibirmu yang selalu merona merah
Terkadang, langit tak selamanya indah Langit juga bisa bohong Langit itu... Bagai remaja labil Kini, biru. Segar Merona Esok, hitam. Lusuh Pu
Bila masa berdenting menyuarakan sajak Duka sirna seiring terbitnya suka Adakah yang diam sejenak memperhatikan dunia? Sayangnya tiada satupun