Menepi Untuk Menyepi, puisi galau, realted, gen z, usia muda
Aku bukan berdiri pada titian yang gentingMenjejak pada arah yang miringTapi tuntun seakan melapuk bagai sehelai pakaian yang koyak
Jangan berharap mengalami keramaian di mall atau tempat nongkrong serta dugem dibutuhkan bagi yg kesepian atau low of energy.
Tamnpaknya sepele, hobi koleksi barang yg tdk berguna, misalnya wajan atau korek api. Tanpa sadar sesungguhnya kt kesepian (loneliness);bkn aloneness
Malam Nyepi, dalam keheningan malam, Bukanlah sekadar tentang menyepi dari keramaian.
Di tengah hiruk pikuk duniawi, Penuh suara dan kesibukan, Aku mencari tempat yang sunyi
Sebuah puisi tentang kehidupan di dunia ini.
Aku memilih pergi, Diam dalam sejuta mimpi, Tak ada rasa bahagia dalam diri
Puisi kesebelas dari dua puluh delapan rincian judul puisi tentang Tidak Harus, khususnya tentang Tidak Harus Menyepi. Semoga bermanfaat.
Hidup adalah buah akibat jika asal berbuat. Baca puisi Menyepi di Hulu Aliran Air di sini
Menjelang akhir 2021 adalah saat merenungkan pikiran dan menepikan hati. Melihat ulang dinamika kehidupan di sepanjang 2021.
Pada akhirnya kita akan menyepi. Meninggalkan beberapa kenangan yang telah mati
Jika pekerja kantoran kerap mendapat rangkap tugas tanpa disertai imbalan/ bonus, maka sebagai ibu rumah tangga imbalannya adalah cinta dari keluarga
Aku mengembara menuju hatimu siang malam
Dan hari ini aku tidak ingin menulis puisi, aku hanya ingin memeluk angin dan mendekap jantungku sendiri.
Aku menyukai keadaan ini.
Astaga, disuruh sembunyi kok malah lari-lari?Bahaya...!!Yang riuh ramai kini terpenjara sepiEntah empati atau antipati tetaplah jalaniSadari men
Menyepi dalam ruang sunyiHanya diri sendiriLucuti semua atribut duniawiLihat ke dasar hati yang telah menantiMenyepi dalam pikiranAdakah yang transpar
Sendiri kadang menenangkan Sepi kadang mendamaikan Diam kadang menyenangkan Sunyi kadang dirindukan Hanya mimpi yang menjadi teman Walaupun lela