Ada harapan untuk menemukan kembali, semangat yang hilang dalam rutinitas,
Tergoda Coffe Mertua Bertema Jadul Menyapa Pengunjung Di Kota Banjar
Dengan mengajarkan anak-anak untuk menyapa orang yang lebih tua, akan membentuk etika mereka sepanjang hidup.
Menyapa langit malam adalah pelipur, dari hiruk-pikuk dunia yang menumpuk,
Senja menyapa, langit jingga bergolak, Menyambut malam yang datang perlahan.
Langit kelam perlahan sirna, Digantikan mentari yang mulai bersinar.
Matahari tenggelam di baratSinar cahaya warnanya merah Langkah kaki tak mungkin menyerah Gerakan sarap denyut yang kuat Semangatnya tetap…
Mentari Pagi, Menyapa Masa KiniMentari pagi menyapa, membawa semangat baru,Menyinari jiwa yang masih terlelap dalam mimpi,Saatnya bangun dan sambut ha
Jangan pernah lelah jadi orang baik ya, dik, Meski kadang terasa menyebalkan dan melelahkan.
Seseorang yang sedang kehilangan jiwa semangatnya. Mencari dalam angan termenenung di depan lautan sepi menerawang keberadaanya yang berjuang di laut
Minggu pertama Juni yang cerah dalam dekapan pagi yang indah
Seorang gadis cantik yang mencoba merenungi rasa.
Yuk cek puisi yang berjudul "Ketika Ilmu Menyapa" pada artikel berikut ini!
Di malam mencekam bersama rindu menemuinya. Di sudut rindu teringat akan kenangan indah. Menemuinya jalan terbaik jika sudah sabar menunggu sudutnya.
Mengingat adat ketimuran yg kita jadikan acuan dalam menyapa seseorang, maka akan lebih baik jika kita bisa menempatkannya sesuai dgn situasi.
Di tepian malam, jas hujan melenggang, Melambai dalam irama derai gerimis yang merdu
Di ufuk timur mentari merekah Memancarkan cahaya penuh pesona Pagi yang menakjubkan ini tiba Alam yang menyapa dengan bahagia
Saling menyapa adalah tanda kehadiran kita. Apalagi di era android ini, sapaan personal bisa lintasnegara dalam hitungan detik. Jarak bukan soal.