Apa yang mendasari Presiden Joko Widodo mempersilakan para menterinya mempromosikan diri menuju pilpres 2024? Menarik dibaca di artikel ini.
Seandainya PDI Perjuangan mengusung Puan-Ganjar, siapakah yang akan digandeng Prabowo. Bagaimana peluang para kontestan? Sila baca artikel ini.
Banyak pemimpin lebih senang bangga dicap pemimpin transformasional, karismatik, servant dan alergi dicap Machiavelli, padahal dia seorang Marchiave
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak memiliki partai politik. Menjadi capres atau cawapres perlu dukungan dari partai politik.
Bahwa nama-nama Capres yang beredar juga bisa dilihat dari parpolnya.
Tanpa melakukan promosi diri menyambut pilpres, para menteri sebenarnya sudah memiliki tempat di hati masyarakat.
Apabila sudah masuk masa kampanye mereka dapat dikenakan sanksi. Bentuk dari sanksi itu tidak main-main, yakni sanksi pidana!
Popularitas dan elektabilitas yang tinggi memang modal utama, tapi maju sebagai capres butuh kendaraan politik.
Menteri Capres 2021 harus pandai memanfaatkan peluang yang ada untuk mempromosikan diri.
Menarik perhatian, pengganti Jenderal Andika sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) adalah Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurahman
Komunikasi dua arah untuk menaikkan elektabilitas kandidat yang ada di Kabinet.
Pencitraan yang terlalu berlebihan tak sesuai dengan karakter dan kebiasaan Puan justru akan menjadi lelucon publik.
Beberapa menteri Jokowi kerap digadang-gadang maju sebagai capres untuk pemilu 2024 nanti.
Mengenal Sjarifudin Prawiranegara dan Mr. Assat, dua tokoh penting Indonesia yang "terlupakan"
Macetnya kaderisasi politikus muda ini adalah gejala yang memprihatinkan. Kapan muncul "Sanna Marin" di Indonesia?
Dinasti dalam partai memang menjengkelkan. Memuakkan. Tak mungkin ada demokrasi jika partai masih dikuasai dinasti. Ganjar akan segera membongkar!
Airlangga dan Ganjar yang selama ini kita baca dan dengar di media yang masih tarik ulur mengenai siapakan yang layak menjadi calon presiden
Adakah menteri yang bekerja? Pasti bingung Anda menjawabnya. Tapi mereka ingin jadi presiden. Maka, hanya perlu bohong belaka.
Masalah capres atau cawapres sudah berlangsung, bahkan beberapa bulan setelah presiden dan wakil presiden hasil Pemilu 2019 lalu dilantik.
Menteri personal branding boleh. Satu visi dengan Jokowi lebih etis selama jadi menteri. Kementerian bagus akan mendongkrak menterinya di masyarakat.