merupakan kisah yang sering saya alami, dan orang lain mungkin juga
untuk apa yang dirasakan, boleh dituliskan dengan sederhan
Ampunilah kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami
Memaafkan itu proses yang keluar dari dalam diri, bukan sesuatu yang dipaksakan dari luar
Usai puja doa, dia ke sudut.Dibawanya kembali sekantung sakit hati.Kesalahan sesama disimpan lagiLelaki itu gagal mengampuni.
Sejauh Mana Mengampuni Orang yang Pernah Menyusahkan Hidup Kita?
Kita mudah sekali menghakimi, tetapi sangat sulit introspeksi diri
Melupakan tanpa balas dendam, itulah ikhlas yang sesungguhnya.
Mengampuni itu terutama untuk diri kita sendiri baru kemudian mereka yang kita ampuni.
Perkataan orang lain, seringkali seperti duri yang menusuk, Namun dalam momen mengampuni, kita menemukan kedamaian.
Tujuh puluh kali tujuh, Kata-Mu menggema di hati.Bukan tentang hitungan,Tapi tentang kasih tak terhingga
Film "Railway Man", Kisah Menyudahi Kebencian yang Menyembuhkan
Kita tidak menikah dengan orang yang sempurna atau punya anak yang sempurna. Kita saling mengeluh tentang satu dan lainnya.
Luka berdarah terlihat jelas Tapi, bagaimana dengan luka tanpa darah?
Kasih Tuhan tak berkesudahan, selalu baru setiap pagi. Walaupun hidup terasa sulit dan banyak tantangan tetapi percayalah Allah akan selalu menyertai.
Bullying bisa dilakukan secara fisik, lisan, maupun cara lain yang lebih halus seperti memaksa atau memanipulasi.
Pengampunan yang sulit untuk diberikan bukan untuk dilanjutkan tetapi harus semakin sering untuk diberikan
Belajar mengampuni dan memaafkan sesama tanpa syarat
Memaafkan dapat membebaskan diri rasa sakit hati Mengampuni bisa mendatangkan damai bagi diri sendiri Tetapi, bagaimana supaya bisa mengampuni?