Kerinduanku padamu takkan pernah pudarSeperti bintang yang tetap bersinar di malam gelap
Arus Kehidupan: Mengalir Menuju KebahagiaanKita adalah manusia, terikat dalam arus kehidupan,Yang selalu berubah, bagai air mengalir tanpa henti.Tak a
Yully menyadari bahwa kadang-kadang keabadian tidak harus diukur dengan waktu. Karena rindu yang dia rasakan, meskipun baru tumbuh.
Kehidupan ini adalah sajak,Ditulis dengan tinta waktu,Setiap baitnya mengalir deras,Setiap katanya berbisik lembut.
Mengapa nasibku belum berubah, padahal aku telah berusaha dengan sekuat tenaga
Bulan bersinar temaram, memancarkan pesonanya yang syahdu.
Bermakna mengharapkan ketenangan didalam kekacauan dunia ini
Harapan dalam gelap, keindahan menanti. Semua indah pada waktunya, misteri terbuka.
Dalam lautan digitalisasi, mentalitas teruji,Iman diri terbentuk, mengalir seperti air mengikuti aliran.Menuju kematangan dan kedewasaan
Sabar adalah mercusuar, membimbing perahu yang terombang-ambing.
Patah hati dan luka, telah menjadi bagian, tak akan membuatku mati rasa, tak akan menghentikan langkahku.
Perubahan, seperti angin yang bertiup perlahan, Membawa aroma baru ke dalam kehidupan kita. Ia mengubah pola-pola yang telah terbentuk,
Hadirnya memberi pesona indah dalam hidup yang penuh dengan kegalauan
"Rindu Sebuah Ramadhan: Di Antara Sujud dan Doa, Kucari Bayanganmu."
Di tengah keindahan yang mengalir, Cahaya mentari menyinari bumi, Gemulai angin memeluk pohon-pohon, Membawa aroma kembang mekar di udara.
Rahasia yang tersimpan yang tak mampu terucapkan
Entah ada apa sebenarnya, ku tak mampu terpejam meski rasa kantuk menyelimuti bening mataku
"Dendam Terpendam": Diamnya hati menatap kegelapan, memeluk dendam dalam sunyi, menanti waktu berucap, merangkul perdamaian.