Filosofi KH Dewantara adalah pelita, warisanmu menerangi hati kami.
Artikel ini sangat berguna bagi orang tua untuk mengajarkan akidah dan akhlak kepada anak nantinya
Salah satu bentuk pengabdian atau penerapan dari mengintegrasikan nilai agama dan nilai pancasila, dimana keduanya saling berkaitan erat.
Dalam dunia yang penuh dengan ketidaksalingpengertian,
Tidak Perlu Tinggi HatiKaryaTazkirDi sawah hijau ilmu padi bersemiDitanam dengan kesabaranMengajarkan kita tentang kehidupanBahwa setiap benih
Terima kasih wahai dunia pendidikan. Terima kasih wahai dunia pendidikan
Pagi mengajarkan kita tentang kesempatan, setiap detik adalah anugerah yang diberikan.
Belajar dari PetrukPetruk, sang badut yang penuh tawa,Menyimpan segudang makna dan falsafah.Kesederhanaannya, mencerminkan kebijaksanaan,
Menjadi guru bukanlah sekadar profesi, melainkan panggilan jiwa.
Tidak manja. Tidak malas-malasan, tidak ada istilah mager atau tidak mood. Mereka memiliki keinginan keras untuk tetap survive atau bertahan.
Berita Acara Praktik Pengalaman Lapangan di SMP Tonjong Tahun Ajaran 2022-2023
Mengajarkan rasa empati dan bersyukur pada anak usia dini
Hal kecil yang tidak kita sadar dalam kehidupan kadang menciptakan makna mendalam bagi kita.
Pengantar stoikisme mengajarkan kita untuk fokus pada pengendalian diri, penerimaan terhadap takdir, dan pengembangan karakter sebagai kunci kedamaian
Guru tangtu guru Bantu guru khusyuk
Puisi yang menceritakan tentang laboratorium sekolah.
Stoikisme berasal dari kata Yunani "stoa", yang berarti teras. Stoa adalah sebuah tempat di Athena, Yunani, tempat para filsuf berkumpul
Puisi keenam dari sembilan rincian judul puisi tentang Tumbuhkan Cinta, khususnya tentang Tumbuhkan Cinta kepada Guru. Semoga bermanfaat.
Mengajarkan ketahanan dan ketekunan pada anak usia dini adalah investasi jangka panjang dalam kesejahteraan emosional dan perkembangan mereka.
Setiap orang menginginkan tenangan, menginginkan ketenangan secara dhohir dan batiniyah.