Aliran sungai menghepas deras, menerjang batu, membelah keras, dengan gemuruh yang tak henti-hentinya, seperti suara alam, berbicara pasti.
Aku selembar kertas kusut terlerai dan tak berguna karena sudah tersentuh oleh tangan yang tak berdamai, serasa hidup sendiri terdampar sepi sendiri.
Tak kuasa menanti. Kubberanikan diri menapaki setiap bulir air yang mengalir jatuh membasahi pipi.
Musim terus bergant iTanpa Kita duga, tanpa Kita nantiIa adalah proses, ia adalah misteri Hujan menghujam Panas menerjang Pancaroba peralihan
Bukan sebuah puing dari sebuah bangunan yang kini ada di depan mata masyarakat Selayar Dan bukanlah sebuah janji bila kemudian, Waktu telah tiba d