Tak perlu menerawang jauh mengejar fatamorgana di senja ini
Puisi kedua dari dua rincian judul puisi tentang Kadang-Kadang dan Memang, khususnya tentang Memang Tidak Gampang. Semoga bermanfaat.
Malam itu aku duduk seorang diri. Cerutu ditangan kopi diminum Tapi hati risau karena menerawang Cinta hilang di masa silam .
Kehidupan adalah misteri, tak ada yang tak mungkin bisa terjadi, jika Tuhan Menakdirkan-Nya
Menerawang jauh lebih dalam dibalik kehidupan yang fana. Bayangkan saja hidup ini hanya sebuah untaian perjalanan. Kemudian akan lenyap dimakan waktu.
Doaku selalu untukmu. Kusematkan dalam akhir tiap sholat 5 waktuku
Ada saatnya sebuah rahasia tidak bisa diceritakan kepada orang lain, kendati bendungan di dalam rongga dada hendak pecah. Bahkan kepada seorang pria y
Di kamar ini, aku nyaris terlelap tidur.. Karena menanti sebuah arti yang tak kunjung Nampak Aku termenung, tak berhenti memikirkannya . . . Pikira