Menyemangati dan memotivasi dengan cara membandingkan anak dengan saudaranya tanpa orangtua sadari memiliki efek negatif jangka panjang.
Anxiety akibat suka membandingkan diri dari orang lain datang dari media sosial dan keluarga namun semua itu ada solusinya
Salah satu kecenderungan manusia yang umum adalah membandingkan diri mereka dengan orang lain.
Menatap dalam teduh doa untuk yang sedang membandingkan jiwa dengan raga
Apakah Anda sering membandingkan anak Anda dengan anak-anak lain? Sudah saatnya kita sebagai orang tua menghentikan kebiasaan ini.
Ketika social comparison melahap habis kepercayaan diri kita, apa yang harus kita lakukan?
Kemajuan zaman memang terbukti bisa membuat banyak sekali pekerjaan manusia yang awalnya terasa melelahkan kini justru bisa diselesaikan hanya dengan
stop membandingkan diri kita sendiri dengan orang lain secara berlebihan.
Membandingkan diri kita dengan orang lain adalah cara terbodoh manusia dalam berpikir.
Mensyukuri apa yang diberikan Allah adalah kunci kebahagiaan. Sederhana tapi tak semua orang melakukannya.
Pertanyaannya kemudian adalah bisakah kita bahagia melalui proses membandingkan?
Setiap anak punya kemampuannya masing-masing tanpa dapat dibandingkan satu sama lain.
Aduhhh, kalau terus-terusan membandingkan, kita tidak akan bisa berkembang. Jangan sering-sering membandingkan ya
Jangan sampai kamu terlalu fokus dengan target hidup yang kamu buat dan melupakan kehadiran hal-hal kecil yang ada di sekitarmu.
Berikut adalah cara sederhana bagi saya untuk menanggulangi kegagalan.
Biarkan dia jadi diri sendiri. Bukan malah jadi anak tetangga.
medium.comDi bawah pohon beringin pikiranku terselip akan diary. Beberapa waktu lalu kejadian menimpaku yang mengharuskan untuk menerima sebuah penyes
"Lu Masih Mending, Lah Gue..." Yuk, Berusaha Menjadi Pendengar yang Baik!
Beberapa hari ini atau lebih tepatnya sudah tiga bulan terakhir ini, saya sedang diliputi kegundahan. Karena itu, saya jadi penuh dilema.Dilema itu mu
