Diabetes kini menjelma menjadi pembunuh tanpa suara, menyelinap di antara kita. Lalu, apa yang harus Pemerintah lakukan kalau sudah begini?
Bayangkan satu tegukan teh botol dingin saat siang hari, namun di balik kenikmatan itu tersembunyi ancaman kesehatan dan lingkungan yang serius.
Label khusus kandungan gula pada produk kemasan diharapkan dapat meningkatkan minat baca masyarakat dan reformulasi produk terhadap nilai gizi.
Pernahkah Anda membaca Label Kandungan dalam makanan kemasan sebelum mengkonsumsinya?
Tidak banyak konsumen perhatikan label atau komposisi, umumnya lebih melihat wujud dan merek minuman berpemanis. Apalagi haus banget dalam cuaca panas
Penerapan Cukai pada Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) dirasa menjadi cara efektif untuk meningkatkan status kesehatan dan ekonomi negara.
Pentingnya penerapan cukai Minumman berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) untuk mengurangi kejadian penyakit diabetes
Real food atau makanan utuh baik untuk dikenalkan pada anak sejak dini karena memenuhi asupan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
Masyarakat darurat minuman berpemanis dalam kemasan sehingga melalui penerapan cukai dan kebiasaan baik diharapkan dapat menurunkan angka konsumsi.
Kehidupan yang sehat merupakan awal dari masyarakat yang maju.
Langkah seperti yang akan diterapkan pemerintah RI itu sudah diterapkan juga di antaranya di Inggris dan Meksiko.
Obesitas atau gemuk itu sakit. Tapi masih banyak yang bangga dengan obesitas. Malah obesitas dianggap sebagai kejayaan.
Indonesia menjadi negara ketiga konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) tertinggi di Asia Tenggara.
![[Humor 1]: Siapa yang Paling Pintar di Dunia Digital?](https://assets-a1.kompasiana.com/images/avatar/941e83e0-d7bc-46e6-b4a7-0a40dc0aef80-613c2bcb01019006d5292102.jpg?t=t&v=40&x=40){kind=small}
