Maka sempurnalah cinta dan cintaku. Dan inilah perjalanan menuju “Pantai Pasir Putih di Kota Santri” yang takkan pernah padam menuju titik bias kata.
Dan kau telah menjawabnya, dan aku telah merapikannya mulai hari ini
Menghidupkan hidup dalam perjuangan satu langkah Bersama memaknai cinta
Kumpulan cerpen (melamunkan mimpi, meramu imajinasi, mimpi, mencari keseimbangan)
Kita tidur dan tenggelam tanpa harus menutup mata dan mengubur diri dalam lautan pasir
Singsingkan lengan, apa yang dilihat sekarang adalah batu-batu kerikil menambang di jalanan tak pernah goyah
Sebelum kita berpikir sejauh itu untuk ke arah sana, apakah mereka pernah memulai marah-marah sebelum kita yang memarahi mereka?
Aku hanya mengusap pipiku. Setidaknya dua tetes air mata tak sengaja aku biarkan menggantung di pelupuk mata.
Dan aku kan menjagamu dari sini, sekali untuk selamanya.
Aku sama bingungnya dengan angin yang berputar, ke sana dan ke sini untuk kembali lagi
Kisah aku punya cerita… Berakhir sudah saat aku terbangun
Andi, kerbau (si hitam), bermain di sawah, lomba tujuhbelasan dan sedikit salam paham
“Hitam kita harus menang….di sini menang, di sanapun menang!”
Seseorang pernah berkata padaku ‘bercerminlah pada sosok yang polos!’
Insan dunia cintailah dan lestarikan ciptaaan Mahakuasa
Persahabatan seorang anak kecil bernama Andi dan Kerbau (Si hitam)
Bila tak kunyatakan dalam kehendak kata, maka akan kusimpan selamanya dalam doa di dada
Pejamkan matamu, sehingga akan banyak hal lebih terlihat
kau hanya belum mengerti saja, kelak pada saatnya nanti