desa itu butuh perhatian, bukan sekadar pencitraan. Presiden dan menteri harus benar-benar mengutamakan kepentingan desa, bukan partai atau pribadi
Di lereng Gunung Garuda yang asri, Desa Rejo Makmur menyambut dengan kesunyian yang penuh kedamaian. Gemericik air terjun di kejauhan berpadu dengan a
Mbah Sariem, 75 tahun, penjual salak di Yogyakarta, menunjukkan semangat juang dan kemandirian meski menghadapi tantangan musiman. Inspiratif!
Nikmati pengalaman sarapannyang tak terlupakan, di Pawon Mbah Gito. Siap untuk menjelajahi cita rasa autentik di Yogyakarta?
Mbah Sariem, 75 tahun, penjual salak di Yogyakarta, menunjukkan semangat juang dan kemandirian meski menghadapi tantangan musiman. Inspiratif!
Mbah Sariem, 75 tahun, penjual salak di Yogyakarta, menunjukkan semangat juang dan kemandirian meski menghadapi tantangan musiman. Inspiratif!
jika kalian liburan harus banget sih mencicipi kuliner legendaris ini
Cerpen Dialek Jawa Di Kehidupan Sehari-hari
Karena kejujuran si juki ia mendapatkan buah mangga yang di inginkan
Seorang nenek yang memiliki hati lembut lalu dipertemukan dengan seorang gadis dari kota
Dari perjalanan Pabrik Tahu Mbah Tentrem kita dapat mengambil pelajaran berharga bahwa pengelolaan keuangan yang baik adalah kunci sukses
Soalnya anak saya juga gendeng. Sudah dua tahun tidak sembuh-sembuh...
Mbah Raden Demang Djaya Laksana, Kisah hidupnya mengajarkan kita tentang pentingnya keberanian, kebijaksanaan, dan cinta tanah air.
Asap putih tipis mengepul dari dapur. Pagi yang tenang itu diselubungi aroma lele yang dibakar pelan-pelan di atas bara kayu.
Rumah dan senja terasa lebih hangat dengan kehadiran Mbah, yang penuh cerita dan kasih tak lekang waktu.
Mbah Yam tentu saja wajib melalui semua proses hukum, termasuk menjalani rekonstruksi.
Apresiasi untuk Mbah Goen atas Pebukaan Portal dan Gerakan Normalisasi Kalimalang
Rindu yang tak berujung, rasanya sakit banget, ya. Baru kali ini saya merindukan seseorang yang tak bisa ditemui lagi. Perih!
Malam itu, setelah menjalankan ibadah salat Isya, aku duduk termenung di teras rumah. Langit tampak tenang, penuh bintang, tapi di dalam hati,
Aku duduk di sudut mushola tua, tempat yang selalu kutuju ketika hatiku gundah