HIV/AIDS pada remaja dan usia produktif merupakan realitas, hal ini terjadi karena mereka tidak memperoleh cara-cara pencegahan yang akurat
Sejak epidemi HIV/AIDS Pemerintah Indonesia sudah dijalankan sosialisasi terkait dengan HIV/AIDS, tapi, hasilnya ‘nol besar’
Heteroseksual adalah orientasi seksual sedangkan risiko tertular HIV/AIDS bukan karena orientasi seksual tapi karena perilaku seksual berisiko
HIV adalah virus (ini yang menular), sedangkan AIDS bukan penyakit tapi kondisi pada orang-orang yang tertular HIV
Yang potensial menyebarkan HIV/AIDS adalah laki-laki dewasa dengan perilaku seksual berisiko
Perlu sosialiasi yang luas terhadap masyarakat tentang cara-cara penularan dan pencegahan virus Hepatitis B yang komprehensif
Kasus HIV/AIDS pada remaja merupakan hal yang realistis karena pada rentang usia itu libido mereka tinggi sementara cara-cara pencegahan tidak akurat
Berita tentang mahasiswa ber-KTP Bandung yang tertular HIV/AIDS seakan menggiring opini publik bahwa hanya mahasiwa Bandung yang tertular HIV/AIDS
Beberkan identitas warga yang tes HIV perbuatan melawan hukum dan mendorong stigma dan diskriminasi, dalam hal ini, terhadap mahasiswa Bandung
Wagub Jateng meminta KPA untuk semakin aktif dalam mengedukasi risiko HIV/AIDS kepada masyarakat, apa materi KIE yang akan disampaikan?
Sosialisasi dan edukasi HIV/AIDS sudah dijalankan pemerintah sejak awal epidemi HIV/AIDS, tapi hasilnya nol besar
Upaya meminimalisir kasus HIV/AIDS di Batam, Kepri, penyuluhan, tapi tidak ada langkah konkret untuk menurunkan insiden infeksi HIV baru di hulu
Daripada kampanye “Anti Diskiriminasi’ anti pengucilan terhadap ADHA” di Sumut lebih baik sembunyikan identitas anak-anak yang hidup dengan HIV/AIDS