Aku ingin berbincang, demi merasakan atmosfer inibersamamu
Mataku bicara, tetapi kau tak pernah mendengarkan.
sinar puisi perumpamaan yang bisa kita maknai sendiri
Menunggu tanpa kepastian. Memilih menunggu. Hingga menjadi kepastian, seperti yang telah disemogakan.
Semakin dalam semakin kehilangan mataku, jendela menelan semuanya dengan apa yang disembunyikan olehnya.
Perutku terasa keroncongan, pandangan mataku agak kabur. Kini satu tanganku memegang tiang listrik
Ragaku hidup, tapi tidak dengan asaku yang hilang seiring dengan kepergianmu..
Widuri pantai di Kabupaten Pemalang. Kesempitan isi kepalaku itu yang kurasa. Duduk hanya di tepi
Mataku mata gincu, kepalsuan selalu menipu, terkadang tampak indah walau sebenarnya membunuh
Tetapi Baginda, setelah kau di jakarta, kau lupa masih mengenakan kedua mataku, malah kau tutupi kedua mataku oleh kemewahan dari kaca mata hitammu.
Puisi yang menegaskan betapa pentingnya menjaga penglihatan kita
Puisi: Mataku Cermin Batinku (gambar: realself.com, diolah pribadi)Ah....Kunilai baik burukMuncul rasa takutAda luka 'di sana'Kunilai mereka begini da
Luka telah memilih aku sepenuhnya Hingga, Tiap getar bibir dan kedip matakau
Mataku terpejam lamat-lamat ada suaraAyolah ini kesempatan untukmu tibaMalu rasanya berkali-kali menundaSaat aku butuh Engkau, maunya segera
JANGAN RAGU UNTUK MEMBERIKAN APA YANG TERBAIK KEPADA ORANG YANG KITA KASIHI
Merenung lalu memahami semua kenyataan hidup Tentang apapun yang kau akan dialami oleh hidup
----- ------- ----Fajar tinggal sepotong.Ia terlantar diantara angin dan suara yang melambatkan waktu.Disampingku, rindu yang gugup bersandar, mencoba