Puisi "Garis Finish Mata Angin", berisi hasil perenungan bahwa pangkal dan ujungnya acuan kebaikan perbuatan diri, dari niat baik dan introspeksi.
Takkan ku biarkan badanku terjatuh kedua kali karena aku ingin tetap bisa menari di rumput yang telah menguning
Bapak memang sebuah jejak masa lalu yang ibarat mengendarai mesin waktu tidak bisa dibenahi lagi masa lalunya.
Saya kebingungan ketika harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang berbeda. Kebiasaan soal kiri-kanan melawan kebiasaan arah mata angin.
Meronta pada takdir, mengingkari sembari berkilah kepastian yang pasti hadir. Hujan yang di turunkan, awan yang meneduhkan, lautan bintang yang menghi