Tentang seorang yang mendengarkan takbir bergema di malam hari raya teringat masa lalu yang kelabu lalu bersujud simpuh pada Tuhan dan berdo'a segala.
Tangan mengepal menahan gelora. Kutapaki jalan kenangan. Kutapaki jalan kenangan
Puisi yang menggambarkan harapan tentang sebuah cinta
Kenangan bukan untuk disesali, realita bukan untuk menjadikanmu putus asa dan cemas, jalani saja hingga tuntas
"Basuhlah darah di wajahmu!" Semua menjadi hening dan beku
Aku mengubah susunan masa silam. Ke dalam bentuknya yang paling kelam.
Tragedi bertubi-tubi telah membangunkan kesadaran dari tidur panjangnya
Ada rindu ada duka, ada sedih ada tawaSemua berbaur menjadi satuRangkaian kata pun tersusun indahSeperti layaknya seorang pujanggaSaat bibir tak mampu