Penemuan fosil manusia purba di Indonesia telah menjadi subjek penelitian yang menarik bagi para ahli sejarah
Kebanyakan manusia purba ditemukan di pulau Jawa. Hal ini disebabkan karena faktor geologis dan geografis pulau Jawa yang mendukung kehidupan manusia
Indonesia tak hanya menjadi rumah bagi kerajaan-kerajaan bersejarah, tetapi juga tempat tinggal bagi manusia purba sejak 1,3 juta tahun yang lalu.
Apakah kisah nabi adam yang memiliki tinggi 30 meter masuk akal dalam kacamata sains?
Kajian terhadap pengaruh kebutuhan hidup dengan perkembangan kehidupan manusia purba ke manusia sekarang
Perkembangan sangatlah penting dan sangat memengaruhi kehidupan kita. Apa saja perubahan yang telah terjadi dan berkembang?
Manusia Purba berkembang mengikuti masalah-masalah di sekitarnya
Apakah Anda ingin merasakan petualangan melintasi waktu? Ayo Masuki dunia misterius manusia purba!
Perkembangan kehidupan manusia purba ke manusia sekarang
Museum manusia purba sangiran menyajikan koleksi pra sejarah atau peninggalan nenek moyang yang masih eksis hingga saat ini. Yuk intip ada apa saja!
Nenek moyang orang Asia Tenggara termasuk Indonesia tiba di wilayah Laos sekitar 86.000 tahun yang lalu
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Nabi Adam As kemudian memerintahkan Qabil dan Habil untuk berkurban dengan harta terbaik mereka.
Selain fosil hewan purba, di Bumiayu, khususnya di situs Bumiayu-Tonjong juga ditemukan artefak berupa beliung, kapak perimbas, kapak genggam dan bola
Bagaimana perkembangan agama di manusia purba? Simak penjelasannya di sini
Salah satu pembahasannya adalah: manusia purba menganut agama apa?
Untuk mengetahui fakta-fakta yang berasal dari ribuan tahun seperti ini, sekali lagi bukanlah hal yang mudah untuk ditelaah.
Indonesia memiliki sejarah fosil yang banyak dan menarik. Dimana sajakan letak fosil-fosil yang ditemukan di Indonesia?
Nenek moyang orang Indonesia yang lebih maju pengetahuannya jika dibandingkan dengan manusia purba lainnya di dunia.
Pengabdian kepada Masyarakat mengenai sadar wisata dan penyusunan sejarah Homo Wajakensis di desa Gamping, kec. Campurdarat, kab. Tulungagung.
Situs manusia purba di Sangiran telah menjadi warisan dunia. Untuk itu perlu dilestarikan melalui ajang olahraga dan budaya SangiRun Night Trail
