Duduk sendirian menatap pagi yang cerahAngin pagi Kota Bogor menerpa wajahkuPuncak gunung salak belum terlihat pagi iniDari teras di tempat aku memand
Tatanan meja serapi senarBoleh jadi bergeser terpotongAlun pun menggema di sudut mataGelombang cahaya menepis dinding-dinding kelabuMenyisiri kemelut