Sehari sudah ia berdiam dalam perut pertiwi, tapi kehadirannya masih terasa dalam puisi
Mampir yook, sapaan yang terdengar merdu. Kompasiana omah ampiran bagi penyuka hobi membaca dan menulis. Selamat mampir.
Lelah fisik, lelah mental hidup antara menyerah atau melangkah, mampirlah sejenak mulai lagi setelah merasa baikan jangan memakasakan
mentari belumlah menyingsing kala kau turunkan daku dalam sepi entah kenapa laju roda kau lanjutkan tinggalkan daku seorang
Apa iya hidup cuma mampir minum? Minum saja bikin kembung to ya.
Bukan tempat bersandar, melainkan sebuah tempat untuk mampir sebentar.
Memang hebat, untuk yang segelintir. Hanya hebat, bukan cermat.Memang cermat. Cermat yang segelintir, peka tergelincir.Dimana manfaat? Manfaat yang lu
Urip mung mampir ngombe , atau jika dibahasa Indonesiakan ”Hidup itu hanya mampir minum.” Bagi masyarakat Jawa peribahasa ini tak asing. Di setiap p
Menjelang petang, saat adzan maghrib berkumandang. Tamu yang telah lama ditunggu datang. Bukan sembarang tamu Mas Bro, dia adalah bos besar perusaha