Malam ketujuh. Kami masih selengkap kemarin: aku, Markuat, Watim, Gopar, Senen dan si tua berbadan kecil itu, Mat Wiji. Orang tua itu jangan ditanya,
Malam ini, piano merah di ruang keluarga itu kembali mengalunkan simfoni duka yang sudah amat familier: Moonlight Sonata, First Movement. Nada-nada a