"Bulshit! Perjalanan bukanlah proses menemukan. Ia adalah perjuangan melupakan. Sebuah upaya menyempurnakan kehilangan."Begitulah sepenggal percakapan
Tahukah kau, sayang? Aku selalu kelimpungansetiap kali kau memintaku menulis puisi.Padahal, doa-doa yang kupanjatkan atas namamu,tak pernah sekalipun
elegi rindu di halaman rumahku,masih tersisa bekas kakimu.menari-nari sambil memanggil-manggil rindudan mengetuk-ngetuk pintu. terduakan kenang
katakanlahbahwa surat yang kukirimkantelah kau terima kuselipkan juga di dalamnyabeberapa tetes airmataberserta doa-doa rindu yang semakin tabu di sin
Aku membuka buku.Kau masuk ke dalamnya. Di halaman pertama, kau genggam tanganku. Kau ajak aku menari. Aku seperti Rumi. Berputar mengikuti gerak pena
Mocca aku duduk sendirianmenyaksikan banyak pasangan kekasihdatang, memesan kebahagiaan aku cuma sanggup memesan moccapramusajinya sempat bertanya:ken
MONTAGE : hujan puisi hujannya api bakar membakar diri pembaca melarikan diri penyairnya mati gigilsunyi, 16/09/13 MONTAGE : hujan puisi
KONTEMPLASI HUJAN (1) Yang jatuh adalah kenangan Mengalir Jadi air getir Di bawah kaki-kaki puisi yang gigil jeda, 10/09/2013 KONTEMPLASI
Sekelompok lelaki hidung belang berdemo di depan gedung dewan Mereka meneriakkan, sejak kapan harga keperawanan dinaikkan! Apa karena sudah ti
setelah lama mati suri puisi, akhirnya malam ini rindu membangunkan dan mengantarku menyampaikan pesan ini. Kepada: Ja biar ilalang hujan basa
JA jalanjalan sudah patah rindu melembahlembah tapi aku masih saja ingin menjajah 2012 JA (2) rindu sungsang di kepalaku, ja tak
Setiap malam Abah duduk di kursi goyang depan kamarku. Sebelah kanannya ada meja bundar. Di atasnya ada secangkir kopi, vas bunga yang sudah kusam bun
Duh! Sejak kapan ada pasar malam di buku puisiku? Orangorang datang gerayakan cari tontonan gratisan Abangabang tukang gulali pun larut nonto
Di perpustakaan kata Lamatlamat tercium bau tubuhmu yang puisi itu "Asu!" kataku sambil melepas satu persatu kancing baju "Dasar tak tahu