PAHLAWAN barangkali bukan sebatas 'bumbu' narasi sejarah. Tidak cukup jika diletakkan sebagai personifikasi belaka. Lebih luas dari itu, penulis menem
Menziarahi Mahbub Djunaidi dan M Zamroni (Refleksi Harlah PMII ke-56) Oleh: Ayub Al Ansori *) Saat menulis catatan ini, dalam bayangan penulis, Mahbub
Saya tak terlampau piawai mendedahkan sebuah definisi. Makanya agak tergagap juga kalau ada yang tanya, apa sih esai itu? Bahkan, minta diajari menuli
BUKU ini sebenarnya bukan buku. Sebab, temanya kelewat beragam. Iwan Nurdaya-Djafar menyebutnya dengan nirbuku (klik: Sisindiran ala Udo Z Karzi). Ai,
[caption id="attachment_198847" align="alignleft" width="300" caption="Udo Z. Karzi. Mamak Kenut, Orang Lampung Punya Celoteh. Bandar Lampung: Indepth
Menghidupkan Kata* Alamsyah M. Dja’far** Terus terang dunia sastra dunia yang betul-betul baru saya nikmati sejak beberapa tahun belakangan, t