“Coba kita lihat dunia dari kolong langit, begitu luas seolah tidak berujung, namun jika kita berjalan menuju timur dengan benar, maka kita akan
Jauh di ujung langit, di antara pepohonan yang kami lewati. Awan hitam terlihat mengutuk bumi dengan kilatan petir yang menghujam cepat. Langkah para
Berminggu-minggu waktu berlalu, musim hujan mulai menyerbu, kadang dingin membuat aku mengigil terbaring, sembari mendengarkan suara keru kapal di ata
Suara genderang menggema penuh semangat, seirama dengan gerakan pengayuh yang berada di setiap sisi kapal. Air sungai Mahakama bergelombang, sekawanan
Dua hari setelah kedatangan orang-orang dari Kerajaan Qwitaire ke sini, mereka sudah menebang banyak pohon untuk membuat pagar kayu yang mereka gunaka
Aku duduk di panggun kecil di bawah pohon rambai yang ada di belakang belay. Keringat membasahi pakaianku begitu juga dengan letih yang bercapur ke da
Suara langkah kaki di luar belay membuat aku terbangun, dua orang bocah yang sebelumnya berada di belay yang sama tempat aku berada, kini sudah tidak
Catatan Pengarang Pada tahun 400 Masehi, berdirilah sebuah kerajaan di Muara Kaman dengan nama Qwitaire Maradapur, dengan seorang Raja bernama Sri Mu