Akhir kisah, mereka tetap setia,Kertas lusuh dan pena tua,Dalam kesunyian yang
Seorang yang merasa dirinya tak diperhatikan, Ia membutuhkan kasih sayang, ia butuh kepedulian tetapi tidak ada seorangpun yang menyadarinya
Hingga akhir waktu usia tiba, pria itu akan tetap sesibuk dengan gelak tangis dan tawa.
Diam dalam ruang senyap akan terasa lebih utama.
Dalam malam sunyi ini teringat kalimat yang terurai dalam otak dan pikiran menyatu di tangan. Menulis di depan layar malam ini harinya menahan kantuk.
Kenangan di rumah nenek kakek masa kecil yang indah terlukis di sana. Masa kebersamaan nenek kakek setia mendukung sepenuhnya. Mencari jalan terbaik.
Mari, jangan biarkan mereka tenggelam dalam sepi, rangkullah mereka dengan kehangatan cerita lama, karena setiap detik yang kita bagi.
Selimuti malam dengan cerita perih, 'Lusuh' merajut kehidupan dalam titik-titiknya.
Derita sepanjang jalan, tiada seorang pun pedulikan.
Jasad ini lusuh dan kuyupAda resah gelisah mengendap di dadaSemenjak dari hiu menatap rembulanAda janji yang belum sempat ditunaikan
Baju lusuh sangat berguna namun pada masanya akan terlupakan padahal masih layak, mungkin disimpan atau dibuang, dari pada dibagikan..
Payung yang kau simpan seharusnya bisa kau jaga baik-baik!
Keranjang lusuh yang jadi sahabat setia menemani hari Walau kadang beban berat tak terperi, dia tetap menyusuri
Lusuh tak terawat, lama tak tersentuh. Baca puisi Buku Lusuh Pengingatku di sini
Namun sayang, karakternya sulit untuk dirubah Beribu alasan jadi pembenaran Keluh kesah jadi kewajiban
Baju lusuh menggambarkan seseorang yang begitu sederhana dan tersembul jeritan hati di dalamnya
Adakah relasi yang signifikan antara sepatu dan harapan yang terpateri dalam benak sang pemilik?
Tuhan, bolehkah aku menginap semalam di pelataran-Mu?
Seorang wanita yang sukses dalam karir dan meninggalkan kekasihnya, lalu bertemu pada suatu tempat namun Ia seolah lupa bahkan mencapakkan kekasihnya.
Aku ingin selalu merasakan rindu ini . Baca selengkapnya di sini