Rerumputan masih memandangi Langit ketika mendengar seorang manusia tetiba menggerutu.
Seluruh warna biru di bumi lenyap. Warna biru terakhir ada di venamu, lantas hilang perlahan bersama suara langkah kakimu yang menjauh. Meski entah be
Hai, Kompasianer!Dalam menulis, selain ide-ide kreatif, kita juga membutuhkan kemampuan untuk menyampaikan ide-ide tersebut dalam kalimat-kalimat yang
-Kamala-"Alka, adakah kudapan berjenis 'matahari'?" tanya saya, masih bingung dengan isi surat di tangan ini."Tidak, Kamala, hanya ada kue bulan. Meng
Ketika mendengar tangisan pertama yang sungguh asing di telinganya, perempuan itu langsung membenci bayinya. Tangisnya bukan hanya memecah malam yang
"Nila Luka pergi, ya?" tanya Hijau suatu siang.Nila sedikit terkejut karena untuk pertama kalinya, Hijau yang selama ini hanya mampir sesekali di sudu
Hei! Pernahkah kamu merasa dunia begitu kecil? Kamu besar namun kamu sendiri. Mungkin kamu ada dalam saku celana. Kamu bisa saja merangkak keluar jika
Parama,Sore tadi saya terbangun di dalam kotak merah seukuran ubin kecil. Saya berjumpa dengan hari-hari di masa lampau. Kartu-kartu ucapan ulang tahu
"Mawar saja.""21 tahun.""Belum, tentu saja.""Animisme.""Apa? Mengapa tidak boleh?""Oh baik. Apa saja pilihannya? Hmm... saya pilih yang ini.""Ma
Hari ini saya melihat kamu berjalan di bawah langit ini lagi. Hujan baru saja berhenti, tapi kamu tetap mengeluhkan cuaca. Kamu yakin betul besok huja
Hai, Kompasianer!Di artikel kali ini, saya akan membahas perjalanan waktu atau time travel. Sebelumnya, perlu diketahui para ahli fisika berpendapat b
Saya suka duduk di sisi jendela. Sambil makan biskuit dan minum teh, sambil membaca dan bernyanyi, atau sambil menulis. Jendela ini bagai layar televi
Ini bukan pertama kalinya saya melihat seseorang hendak mengecat langit. Warna langit terus berganti setiap hari. Langit dicat setiap hari oleh orang-
Kamu membuka gulungan kertas besar yang kamu bawa. Kita melihat sebuah gambar besar di atas meja. Ada gunung, matahari, awan, sawah, sungai, burung-bu
Ha.Saya tidak sedang bicara sendiri lagi, kan?Anehnya, saya tidak pernah ingat apa alasan saya hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti menulis kisah
Angkasa, hari ini saya bersimpuh di bawah langit, hal yang rutin saya lakukan belasan tahun terakhir. Saya memohonkan padanya suatu asa yang semu. Ras
Kemarin Bumi menginap di rumah saya. Kami bercakap semalaman. Bumi tampak sangat antusias. Ia berkisah bahwa dirinya sudah tidak sabar untuk memecahka
Ini aneh, Angkasa. Saya sedang mencoba mengikat kamu dengan narasi. Padahal seharusnya kamu bebas lepas di atas langit, langit yang berhujan mi
Celakanya, suatu kali ia minta dibelikan sekotak pensi warna. Ibunya berjanji akan membelikannya pada akhir pekan. Sepupu saya melompat gembira. *** S
Tuk tuk tuk tuk.Tuk tuk tuk tuk.Tuk tuk tuk tuk. “Luana, mengapa memandangi metronome seperti itu?Saya kira kamu mau main piano.”“An