Kota ini berkonstribusi padaku pada sebuah penaklukkanEgo, dendam dan kesombonganSejenak kutinggal gerbang kathulistiwaMengibarkan layar di Bentala
kata-kata yang sesaat didengar Manggih dari Bella. Terngiang dan terbawa hingga penghujung shift kerja hari itu.
Terdengar riuh rendah mengimbangi deru mesin kapal itu sendiri. Helaan nafas Manggih seakan mencari keselarasan. Berpadu satu menjadi harmoni sore itu
Rentang jarak ini semoga tak menjadikan komuniksi putus. Semoga Tuhan selalu memberi kesempatan pada kita untuk tetap kontek-kontek”
Berjalanlah rileks dengan tetap memakai seragam dan name taq yang menjadi syarat wajib kru ketika berada di Public Area.
Berpadu Nyata di Dahsyatnya Ombak Kehidupan
Bawah Penuwun Limasan. Membiarkan diam dalam ribuan tanya
Demikianlah hari-hari Manggih makin terwarna sejak kehadiran Bella. Liburan tiga bulan itu terasa cepat sekali.
Manggih merasa sebuah keberhasilan itu akan dirasa ketika langkah maju itu sedikit lebih dulu dari pada yang lain
Merdu di gundukan tanah yang lebih tinggi
Captain yaitu Pimpinan/ master yang ada di kapal
Seperti rindu ini yang belum diurai, Sekelumit takjub bersisa syukur
Potensi kita untuk memberi inspirasi kebaikan bisa dari kesan apa saja
Dan biarlah senja bergulir sesuai kehendakNYA, Nikmati saja kopi kehidupan kita!
Ada yang ingin kusembunyikan …Tetapi alam menangkapnyaAku berkunjung ke acropolis untuk melihatJustru alam tersenyum karena melihatku membawa cinta …i