Saat menemukan kebenaran, yang sakit adalah hati. Saat mengungkap kebohongan, yang dimgin adalah perasaan.
Seorang pemuda bersandar santai di bawah pohon Trembesi. Sesekali kepalanya celingukan
"Seperti sebelumnya, Anda akan menjalani prosedur pra operasi. Jika memenuhi syarat, kami akan segera mengabari Anda.
Pernahkah Anda mendengar istilah Father Hunger?Yup, betul. Father Hunger adalah kondisi di mana seorang anak merasakan
Oh, ya. Kapan kinerja organ-organ tubuh mulai mengalami penurunan fungsi?
Begitu tergesa engkau melambaikan tangan. Sementara aku masih ingin duduk lebih lama lagi, bersamamu
Tedhak siten sajak-sajak yang kurangkai, yang hingga kini belum fasih bicara dan berdiri
Cinta, ia lebih mirip daimyo yang berkuasa atas dua titah; hunus pedang!, atau jangan segan menciptakan air mata
Jendelanya yang terbuka tanpa tirai kerap bertanya risau, "Ini hari apa? Mengapa angin yang berembus masih menebarkan aroma itu-itu juga?"
Kecuali gincu yang kadaluwarsa dan remah rindu yang kehilangan aromanya
Di depan surau yang sebagian dindingnya mulai retak, lelaki tua berdiri sempoyongan menenggak sebotol arak
Di pelukmu yang hangat aku pernah tertidur begitu lelap, melerai rindu yang bertikai dengan waktu sedemikian hebat
Aku sudah lupa, terbuat dari apa ranjang pengantin yang pernah kita tiduri
Para pemburu cinta. Kadang berlari ke sana ke mari tak tentu arah
Aku mencarimu di sela-sela bulir hujan yang berebut jatuh
Melupakan hal-hal yang pernah kita percaya namun berlaku ingkar dan khianat
Bibirmu yang pasi bergumam pelan, "Tuhan, apakah aku sedang berada di ambang kematian?"
Duhai hati, jika rindu masih juga belum mampu kaujinakkan, mari kita duduk di tepi pantai barang sesaat
Aku ingin melangkah ke utara, tapi pikiranku tahu-tahu berbalik arah ke selatan
Kepada Cinta; Genggam erat tangan ini, seerat rasa syukur yang masih bertahan kaupeluk dan miliki