Licentia poetica sebagai senjata penyair Kompasiana.
Kali ini saya akan tuliskan sahabat kompasianer yang pernah menuliskan judul artikel dengan tema MUNGKIN.
Kemarin, (Selasa, 15 Juni 2021) menjadi hari bersejarah bagiku. Untuk pertama kalinya aku bertemu dengan Kompasianer di kehidupan nyata.
Beri aku warna kesumba! Maka akan kujatuhkan pelangi tepat di kedua retina matamu. Agar tak lagi mengalir sungai dan batu-batu.
Di jantung hati seorang lelakiaku pernah bertahta menjadi Diah Ayu Prameswari Lalu datang Gayatri aku tercabik merupa butiran debu
Cerita Fabel. Ini sudah tiba musim penghujan. Di mana-mana sering terjadi banjir. Para anak katak dilatih menyanyi untuk mengusir mendung agar hu
Setiap dari kita---para penulis, khususnya penulis fiksi tentu memiliki ciri khas sendiri dalam menyampaikan karya-karya indah mereka.Di Kompasiana se
Metamorfosis. Ada yang sedang menanggalkanmu; kata-kata. Baru saja. Tapi sebelum itu siapa sesungguhnya yang telah melahirkanmu? Tentu Ibumu.&nb
Hari ini, tanggal 7 Mei umat Budha tengah berbahagia memperingati Hari Raya Tri Suci atau biasa disebut dengan Waisak.Dan secara kebetulan pula umat I
Terima kasih kepada teman-teman, khususnya para Kompasianer, yang sudah berpartisipasi dalam event Fiksi Cinta yang kami adakan.
Halo, teman-teman terkasih di manapun kalian berada!Sembari menikmati rintik hujan yang melukis bingkai jendela kemarin sore, percakapan kami menghang
Pagi ini aku benar-benar telah memutuskan untuk berhenti menulis hujan, senja, kenangan, dan juga--kamu!
Di sebuah pelataran, hujan masih hidmat menggelar perhelatan. Memainkan peran beragam dengan sepenuh hati dan perasaan.Hari ini ia ingin menarasikan d
Asal engkau tahu. Peti mati itu kurangkai sendiri.