1. "Di pantai yang tenang, Lila menemukan kembali kedamaian yang hilang..." 2. "Sebuah perjalanan ke pantai, sebuah perjalanan ke dalam diri..." 3. "K
Kita tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi kita bisa membuat masa depan yang lebih baik.
Seorang anak perempuan dijual ke pasar, dipaksa mengamen dengan tangisan palsu. Tapi harapan kecil muncul saat seorang penjual jamu melihatnya.
![[Cerpen] Dua Dunia](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2024/12/15/dua-dunia-675eeb1eed64150e20442ce2.jpg?t=o&v=410&x=225)
Juna, seorang penulis, terjebak dalam dunia novelnya sendiri. Mimpi menjadi nyata, batas antara fantasi dan kenyataan mulai kabur. Bisakah ia kembali
Angin berhembus lembut, membawa bisikan masa lalu yang tak pernah benar-benar hilang.
bih siang di musim dingin. Penasaran dong? Besok pagi kita lihat, ya sayang Mama!" Bujuk Lila kepada ketiga anaknya sambil mencium pipi mereka.
"Rahasia terpendam dalam buku harian usang membuka kisah kelam dan misteri rumah tua yang menyimpan banyak cerita."
"Ini hanya danau biasa," ujar Lila dengan senyum penuh percaya diri.
Hidup terus berlanjut, namun ingatan tentang Nenek Ibu Adik Iparku, Atuk Lila Pak Acikku, Uwa, adik istimewaku, dan semua yang ada di kehidupanku.
Waktu terus berjalan setelah malam penganugerahan yang penuh kejutan itu. Lila dan Raka tetap bekerja sama
Sumber gambar : pixabayRuangan seakan beku dalam kesunyian yang mencekam. Semua mata tertuju pada Lila, menunggu jawabannya atas lamaran Adrian. Bagi&
sumber gambar : pixabayBekerja bersama Lila ternyata jauh lebih menyenangkan dari yang Raka bayangkan. Proyek penulisan buku itu membawa keduanya sema
Sumber gambar: pixabayBeberapa minggu setelah Raka memutuskan untuk membuka diri kepada Lila, hubungan mereka perlahan berkembang. Meski masih sering&
Sumber gambar : pixabayBeberapa hari setelah percakapan mereka di taman, Raka terus memikirkan kata-kata Lila. Ia merasa, untuk pertama kalinya sejak&
Raka duduk di bangku taman bersama Lila, tetapi pikirannya mulai berkecamuk.
Malam itu, setelah pertemuan di kafe, Raka dan Lila berjalan berdampingan di bawah payung yang dibawa Lila.
Beberapa hari setelah pertemuan singkat dengan Lila, Raka tidak bisa berhenti memikirkan wanita itu.
Di sebuah kafe kecil di sudut kota, Raka menyesap kopi hitamnya sambil menatap hujan yang mulai turun deras.
Di sebuah kota kecil yang tenang, Lila dan Rafi pertama kali bertemu di taman bermain yang sederhana.
