Organisasi LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakyat) bagian dari partai PKI (Partai Komunis Indonesia)
YUDYA PRATIDINA MARHAENIS!
Pramoedya Ananta Toer (6 Februari 1925–30 April 2006) atau yang sering dipanggil "Pram" adalah seorang penulis dan sastrawan yang andal dan piawai
Walau begitu SS tetap waspada terhadap bahaya imperialisme yang mulai menggerogoti kemerdekaan Rakyat Indonesia dan siap sebagai prajurit tempur
Sejak kapan manusia mulai menyadari permainan bayang-bayang ini dan mensistematika sebagai bagian dari kesadaran dan keberadaan manusia?
Umurnya waktu itu 13 tahun. Dia gadis yang cantik dan dikenal periang.
Lembaga kebudayaan rakyat ini tidak semata-mata menyambut setiap sesuatu sesuatu yang baru, ia memberikan bantuan aktif
Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Kabupaten Kediri menyelenggarakan acara bedah buku berjudul Sastrawan Lekra dan Perlawanan Kelas Pekerja
Namun, bunga di pematang sawah juga memandang langit dan pepohonan. Orang kecil itu juga melihat tingkahnya orang di atas. Orang kecil itu kritis.
Terlalu larut dalam isu kebangkitan komunis, bisa menjadikan banyak orang lupa bahwa ada tugas bersama untuk mengembangkan budaya Banyuwangi
Lembaga Kebudayaan Rakyat atau biasa disebut Lekra didirikan atau digagas oleh tokoh Partai Komunis In
Source: Getty ImagesKesusasteraan dan jurnalistik pada saat ini memang begitu bebas dan terbuka, membuat siapa saja dapat berkata dengan opininya. Ser
Pertemuan ini ternyata meninggalkan kesan yang begitu mendalam bagi Pram, keduanya bahkan dikabarkan sempat menjalin hubungan romantis (Liu, 2008). Ke
"Penulis Itu egois dan tidak konsisten", kata istriku kesal."Mengapa mama ngomong begitu?", tanyaku tanda tak setuju sambil terus memainkan tuts digit
GARIS batas pemisah berkesenian[1] di Indonesia “masih” belum terlepas dari dualitas pemikiran yang dipertentangkan Lekra (Lembaga Kesenian Rakyat) da
"Hanya untuk kasus korupsi saja tak dihubung-hubungkan dengan kebangkitan PKI atau bahaya laten komunis." Beberapa hari terakhir merebak isu kebangki
Karena kedua pihak yang terus beroposisi simetris dalam sejarah bangsa sampai saat ini, tetap bersikukuh dalam pendiriannya. Bahwa istilah “korban” pe
Konsep “TURBA” (turun ke bawah) merupakan metode dalam berkarya yang diputuskan dalam “Kongres Nasional I Lekra” di Solo pada
LATAR BELAKANG Enam puluh lima tahun yang lalu, sekelompok sastrawan yang tergabung dalam GELANGGANG SENIMAN MERDEKA (kelak dikenal sebagai pel
SUATU ketika Pramoedya Ananta Toer tahu kalau sebentar lagi dia akan mendapat menantu seorang yang berbeda keyakinan agama. Putri sulungnya, A