Kewenangan tanpa Legitimasi, Apakah Cukup?
Legalitas dan legitimasi hukum adalah tema yang menarik dan mendalam dalam filsafat hukum.
Pelantikan secara resmi memberikan legitimasi kepada anggota dewan yang terpilih untuk menjalankan tugas dan wewenangnya
Dalam hal legitimasi ternyata memiliki kedudukan dan kekuatannya sendiri, untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat atau publik.
ma' ad adalah hasil atau pendapatan dari sebuah usaha yang di lakukan di mulai dari mengeluarkan modal hingga mendapat kan keuntungan.
Rendahnya sensitivitas anggota dewan terhadap penolakan rakyat adalah bukti nyata dari arogansi kekuasaan yang sudah kehilangan arah.
Skandal dunia pendidikan meruntuhkan integritas dan moralitas para penjaganya sendiri
Mengapa kekuasaan dalam diri seorang pemimpin itu berpengaruh bagi rakyatnya, dan bagaimana proses pengaruh dari sang pemimpin sampai kepada rakyatnya
Legitimasi dan komunikasi bagaikan dua roda penggerak yang saling melengkapi dalam kesuksesan kebijakan pendidikan.
Joko Pinurbo telah mewariskan sebuah legitimasi tentang kata yang tak berkesudahan makna. Terus berarti meski tiada bersama lagi.
Demokrasi seharusnya menjadikan rakyat hidupnya terlindungi dan sejahtera.
Komunikasi publik memainkan peran yang sangat krusial dalam konteks pemerintahan modern. Dalam era di mana informasi tersebar dengan cepat dan mudah
Artikel ini mengulas isu yang beredar seputar akan mundurnya Sri Mulyani dari kabinet dan kaitannya dengan Pilpres 2024
Keterbukaan informasi bukan hanya soal memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan legitimasi di mata publik.
Artikel ini membahas isu Golput, khususnya yang otentik, yakni Golput yang dilatarbelakangi pertimbangan politik
Pemilu memiliki beberapa fungsi strategis, antara lain sebagai sarana legitimasi politik bagi pemerintah dan pendidikan politik bagi rakyat
Teknologi dan sains sekarang merupakan kekuatan produktif paling penting dari masyarakat maju.
Terlihat ada frustasi yang sulit ditahan karena menguatnya oligarki, diktator konstitusional, neo-otoritarianisme dan kocaknya membangun legitimasi.
SBY, AHY, Kudeta, Partai demokrat, Marzuki Ali
Mengapa tidak belajar dari Pilpres 2019 yang sudah memberikan pelajaran berharga, bahwa tanpa Covid-19 pun, korban kelelahan dan meninggal dunia?