Puisi ini ditulis oleh Arif Kusuma Fadholy (Arkuafa). Puisi tentang sifat tanah dan lautan yang yang di dalam diri manusia.
Esemku Manis Mengurai Benang Kusut demi harmonisasi
Nasihat dari orang yang tulus dan menyayangi kita adalah anugerah yang tak ternilai harganya
Membesarkan hati Selalu ada cara untuk menerima Kegagalan yang menimpa Dan rasa pahit yang dirasa
Segalanya berpulang kepada-Nya
Kita hanya bisa berencana namun DIAlah yang menentukan segalanya
Kesempitan memicu karunia Ia lindungi harta berharga lebih sebatas emas batangan
4 tipe orang yang menerima kritik dan saran; 1. Marah, 2. Cuek/acuh, 3. Menerima dengan lapang dada, 4. Sebagai bahan introspeksi
Puisi kelima dari duabelas rincian puisi tentang Menaruh Pusaka, khususnya tentang Menaruh Pusaka di Dada. Semoga bermanfaat.
Puisi ketujuh dari delapan rincian alat pengukur diri, khususnya tentang pengukur kelegowoan. Semoga bisa bermanfaat untuk kehidupan bermasyarakat.
Bersyukur adalah upaya untuk senantiasa berlapang dada serta senantiasa dirinya berfikir positif dan yakin akan setiap kesulitan pasti ada kemudahan.
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik, seluruh tubuh baik ...."
Dari buku Ikan Kecil ini, Kita akan diajak belajar tentang apa itu Lapang dada lewat kisah rumah tangga Deas dan Celoisa yang mempunyai anak Autis.
Jangan biarkan pikiran kita dipenuhi oleh imajinasi negatif
menulis memoar itu bisa menjadi sarana melapangkan dada.
Daripada marah dan kecewa pada siapa jua Lebih baik marah dan kecewa pada diri sendiri yang tak sanggup menerima.
radiorodjaSuatu hari saat Rasulullah Saw melakukan halaqoh (lingkaran kecil), menyampaikan ajaran-ajaran Islam, tiba-tiba beliau berhenti, lalu berkat
Banyak orang sambat terhadap kehidupannya. Sebagian dari kita kadang berkeluh kesah atas ketidaknyamanan tersebut.
Mendung Tak berati Hujan melulu.Tapi kadang kala saat terik pun tetesan hujan bisa turun.Kadang manusia hanya melihat yang sering dia lihat saja.Tanpa