Meski kadang hatinya redup jua dia tetaplah dia tetap indah
20 hari berlalu dari moment yang fitri, lebaran idul fitri 1443 Hijriah. Kini, foto-foto lebaran jadi tinggal kenangan manis yang tersimpan di galeri
Aku bersiap keluar kereta. Namun, kakiku seolah melambat dan langkah ku terhenti. Tentu saja, gadis bergamis itu mengambil langlah di depanku.
Tahun 2012, saya menulis sebuah naskah novel Islami. Karakter utamanya bernama Hafshah Tulpen. Novel tersebut saya kirim ke lomba Sayembara Novel yang
Langit meronaTerpapar udara penuh cintadari yang tak pernah berjumpatakdir membawa kisahadalah Adam dan Hawacerita pertemuan bermulalalu, mengekor pad
Hadiah dari robbi semesta alamTak putus mataku memandangMeski dia ada di kejauhanDan akuDi tanah yang tak bertuanDia adalah sutraDari tangan pengrajin
Napasku beratMenarik pelan lukauntuk dikeluarkan ke udarakupejamkan mata sejenaktapi panas menguasai tempurung kepalaaku tak tahuini akhir ataukah awa
Dari langit IstanbulKutitipkan sajak-sajakuntuk membelah rinduyang terdampar di selat Bosporusuntuk sekedar tanyaapa kabar, perjuangan?Mungkin ini tan
Ini kisahTentang hati yang tersembunyidibalut do'a dan takut padaNyaberharap, ridho selalu menyertai kisahnyaadakah yang lebih berharga,dari kasih say
Kuendapkan rindumulai dari Isya' hingga SubuhBerharap lupa menyelamatkan segalaTapi rindu memakan maknaia hinggap di jendeladi spion-spiondi taman-tam
Terlalu manisRasa yang akan hadirdi ranting-ranting taman surgabagi para penghafal kalamNyaTeramat indahmahkota yang akan menghiasikepala ayah b
Dari gurun-gurun sepi Negeri Persia,kutemukan kitab kuno laila majnuntentang harap dan pintadua makhlukyang terpaut pada takdir yang tak sama.Dar
Ada butir-butir air mata,pada kelopak matanya yang kini layu..kubisikkan salam waktu itu,tapi dia malah menangis,siapa kau?Aku cucumu, lahir dari rahi
Angin laut menuju daratMeniup jilbab bersegi empatSetengah Ramadhan telah lewatAdakah kita tergolong yang taat?Ramadhan di Ibu KotaJakarta, setengah R
Menulis bagi sebagian orang bisa menjadi sekedar hobi, mata pencaharian, atau terapi untuk meluapkan apa yang ada di hatinya. Menulis bisa menjadi med
Ada yang malu-malu bersuara.Tapi, ketika azan datang.Dia menggema.Menakuti komputer dan semua papan tulisMenaklukan dinding-dinding gedung tak bersuar
Ada kalanya kita melihat deru ombak dari kapal-kapal yang membawamu menyebrang pulau. Pun adakalanya mata ini terbenam menyaksikan awan puti
&nb
Untuk Edelweis.Aku tak pernah menyuruhmu datang...Tapi angin menerbangkan putikmu dan membuatmumenetap padaku.Untuk membuatku tampak ramai, tak sendir