Kupatan Yaitu Tradisi, Kebersamaan, Keberkahan, Silaturahmi, dan Warisan Budaya Daerah
Tradisi kupatan, yang selama ini dikenal sebagai ritual penuh makna setelah Idul Fitri, ternyata menyimpan potensi besar lo!!!
limrahipun masyarakat wonten dinten pertami dinten raya riyadi nyajikaken lontong lan kupat
SEJARAH LEBARAN KETUPAT DAN TUJUAN MAUPUN MAKNA - Riwayat Kupatan Jawa
Tradhisi Idul Fitri utawa Kupatan uga ditegesi saka tembung Arab kaffatan kang ateges kasampurnan, ing konteks bali menyang alam nalika riyaya Fitri
Sebagian besar masyarakat Islam Indonesia khususnya di Pulau Jawa merayakan tradisi syawalan yang dikenal dengan istilah "Kupatan".
Tradisi kupatan di Dukuh Muteran Klaten menjadi keunikan tersendiri. Pasalnya, kupatan baru dilaksanakan 7 hari setelah lebaran.
Di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur masyarakat masih melestarikan budaya yang disebut dengan kupatan.
Tradisi unik yang dimiliki kecamatan Durenan yang melaksanakan lebaran ketupat atau Kupatan yang di mulai pada 6 hingga 7 syawal
Memaknai kupatan, tradisi yang dilakukan di hari ke 7 lebaran Idul Fitri.
Ditengah euforia meriahnya hari raya idul fitri ini, keberagaman budaya Indonesia juga turut membawa nuansa yang unik. salah satunya tradisi kupatan
Kupatan, hari raya ketupat, hari raya idul Fitri,. Ramadhan, saling bermaaf-maafan
Nantinya meja guru akan di penuhi ketupat, dan beragam lauk yang dibawa murid-muridnya.
Tradisi yang masih terjaga sangat mencirikan kemajuan peradaban suatu bangsa. Dalam tradisi Jawa, hari raya biasa disebut dengan badha.
Hari Raya Idul Fitri Bersemangat Silaturahmi dan Mengingat Jati Diri
Tradis dan budaya secara tidak langsung telah membentuk perilaku manusia atau masyarakat Desa Tambakasri
Lebaran ketupat atau bakda kupat, dalam dialek bahasa Tuban disebut riyoyo kupat atau bodo kupat.
Tradisi kupatan merupakan acara adat yang sangat terkenal di indonesia, jika kita menelusuri di internet akan ada banyak sekali artikel-artikel yang m
Hebatnya Walisongo yang memperkenalkan tradisi yang lekat dengan kehidupan sehari-hari kita, untuk kita resapi, maknai setiap tahunnya.
Ketupat dan lepet ini dibuat dengan menggunakan bahan beras dan beras ketan keduanya dibungkus menggunakan janur atau daun kelapa yang masih muda.