Syukurilah nikmat-Nya, Agar nikmat ditambah-nya, Jangan pernah kufur hati, Agar hidup penuh makna.
Menyambut Bulan Ramadhan 2024 dengan Zikir mengingat Allah SWT
"Surah Al-Baqarah: Menghindari Kesesatan dengan Membuka Hati" - Pelajaran berharga dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT."
Temukan rahasia kebahagiaan sejati: bersyukur. Pelajari bagaimana sikap syukur membawa berkah di dunia dan membuka pintu kemuliaan di akhirat
Kufurnya seseorang tidak terasa meski sudah beramal shaleh setiap hari
Iman dan kufur adalah persoalan yang mendasar dalam islam sebab keimanan itu menjadi dasar diterimanya amal seseorang.
Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)
Jangan Mengeluh Mari Bersyukur menjadi tajuk tulisan ke-9 seri Nasihat dalam Pantun
Ramadan begitu mulia, begitu banyak kebaikan yang mengiringi. Jamuan Allah begitu banyak, manusia harus bersyukur!
Syukur kupanjatkan. Meski hati ini sering lupa. Engkau selalu mengingatkan. Terima kasih atas segala kebaikan.
Apa yang dikejarnya hari ini. Adalah ilmu bagi anak dan istri. Bukan hanya sekedar sesuap nasi
Syukur atau Kufur ketika menerima nikmat dari Allah SWT
Ternyata justru si kafir kufur ini menjadi satu-satunya orang yang kembali kepada-Nya untuk bersyukur memuliakan Allah.
Nikmat mana lagi yang harus kamu dustakan? Dikasih hujan mengeluh,dikasih kemarau mengeluh anda mau dikasih bencana?
Mensiasati Sisa Nasi Semalam dengan Mengolahnya Menjadi Nasi Goreng untuk Sarapan Pagi - Sumber : kompas.comTerkadang sedih juga melihat tumpukan sisa
Awan menangis dalam malam Nadinya berdenyut kencang tak terarahImbas kelalaian fikiran Sukma meronta sesali tujuan
kala terbit dan tenggelambeludak netra menanti kehadirannyapenuh pujasyukur pun disampaikan tiada taranamunsaat berada di antarasengatnya begitu teras
"Eks Ketua Mahkamah Konstitusi ini juga mengingatkan, masjid tidak boleh menyampaikan hal-hal yang dapat mengadu domba masyarakat. Masjid juga tidak b
Aku menangisi redupnya bulanAku meratapi teriknya matahariAku mengeluhkan hujan yang tak berhentiAku menyumpahi kemarau kering berdebuAku memaki, mera