Di lorong sempit, keadilan menari dengan kaki yang pincang, dan kemakmuran menggelar pesta
kuliner sate yang sangat menggariahkan selera makan
Di sini tempat beta... Di kolong jembatan ini... Berdindingkan dingin... Kuletakan kepala... Pagi, siang dan malam... Bising bunyi kendaraan...
Bangunan mana harus ku sebut rumah, Bising mencoang menusuk arwah
semangat berkontribusi dalam upaya menuju Indonesia maju di masa depan
Tujuh Puluh Enam Tahun Republik Indonesia, apa yang didapat oleh penduduk kota metropolitan yang pesat dan penuh dengan mesin-mesin, deru dan debu
Berbicara musim kemarau, memori mengajak saya kembali pada kenangan masa kanak-kanak. Ada banyak keindahan yang singgah.
----- ------- ----Fajar tinggal sepotong.Ia terlantar diantara angin dan suara yang melambatkan waktu.Disampingku, rindu yang gugup bersandar, mencoba
Ada hal yang sedikit mengganggu setiap kali berkunjung ke kampung. Ia adalah beberapa hasil pergulatan petani dan bumi (kopi, beras, dan kakao) yang d
Di suatu pagi, sebelum kota.Bersama matahari yang terburu-buru oleh puncak gunung yang hampir diatas kepala.Aku, memilih disana sebelum sekarang.Bersa
[caption id="attachment_382373" align="aligncenter" width="604" caption="Tiga orang anak bercebur ria berenang di kolong"][/caption] Pulau Kundur m
butiran malam menjelang jatuh satu satu belaian parasnya dingin menyusup menyapu merangkak perlahan beriring dawai deru sang bayu tajam hawanya men
Miris menonton berita sekolah darurat anak kolong Kartini yang terletak di kawasan Pergudangan, Jalan Lodan Raya, Pademangan, Jakarta Utara itu mau d
Suara kereyotan kursi singgasana di tanahku berbisik tanpa tanda jeda. Suaranya ada di kecipak air yang mengaliri pesawahan. Suaranya ada di dengus
dengan menyebut nama tuhan yang tak perlu terperangkap kata-kata; bimbinglah kami kepadamu jalan yang menerangi manusia bukan milik daj
Ry, izinkan aku menulis lagi malam ini. Tentang apa saja. Mungkin tentang yang aku alami hari ini. Seperti biasa aku harap engkau cukup diam dan menyi
Potret urban. Itulah nama yang mungkin cocok dengan fenomena manusia kolong. Tak sama dengan keluarga yang harus tinggal di kolong jalan tol. Lebih da
Pagi masih seperti dulu, tak berubah sama sekali. Seperti biasa, kelas bunga matahari dimulai oleh Bu Guru Yoshinaga. Anak-anak pun gembira ria menyam