Fenomena Kohabitasi di Kalangan Kaum Muda: Antara Perubahan Sosial dan Tantangan Budaya
Membuat Undang-Undang Hukum pidana di negara yang majemuk, multi etnis, multi agama, budaya, bahasa dll tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Angka pernikahan dan tingkat kesuburan yang menurun setiap tahunnya menimbulkan gaya hidup baru menjalin hubungan di tengah himpitan ekonomi
Mengajak pembaca merenungkan arti pernikahan dari beberapa penelitian di dunia
Di benak pikiran mereka para Politisi "Kohabitasi" hanya hasrat berkuasa yang dominan. Etika, tata cara yang moralis diabaikan.
Bukan sekedar masalah privat, namun ada sisi lain yang juga dipandang penting, yaitu meluhurkan nilai-nilai lembaga perkawinan. Inilah pentingnya.
Semoga putra putri kita tak melirik kohabitasi. Anak terpelajar dan cukup kasih sayang dari orang tua akan hidup normal sesuai norma yang berlaku.
Bagi sebagian orang, pacaran saja tak cukup untuk mengenal karakter asli pasangan sebelum menikah. Apakah kumpul kebo dapat menjadi solusinya?
Baik kohabitasi maupun nikah siri, keduanya harus sama-sama paham dengan resiko, konsekuensi yang akan mereka terima jika berurusan dengan legalitas