Halaman rumahku ibarat sanctuary kucing, kucing-kucing liar dan kucing para tetangga suka singgah.
Tak lama ia pulas Dengkurannya lumayan keras Ia tertidur di pangkuan
Tak ada ide menulis yang muncul malam ini. Walaupun sudah kucari-cari dan keburu, tapi gagasan itu tak muncul sama sekali.
Ada seekor kucing menyempil di antara para penonton
Kubuka lembaran album kucing Isinya kucing-kucing yang pernah tinggal di rumah ini warna bulunya berwarna-warni
Kucing liar bernama Kemoceng tertangkap masuk kamar untuk tidur dengan kipas (dokpri) Rupanya tak mudah untuk kembali mencoba berkomitmen menulis
Kelima kucing ingin tamasya ke pantai (dokpri) Lima kucing sekawan memikirkan liburan. Mereka bosan bermalasan di kamar.
Kucing punya obsesi aneh terhadap kardus. Letakkan kardus kosong ukuran apa saja di lantai.
Kucing-kucing di rumah enggan menggunakan kalung. Memang sih kalung bikin mereka kurang nyaman. Ada bagian yang memberati leher mereka.
Kucing Nero Manis pun menebar teror saat ia dikandangin. Ia suka hidup bebas.
Mereka ingin dielus dan dipukpuk agar mereka tetap tabah jalani hidup
Ia kucing putih yang masih bayi. Usianya baru hitungan hari
Pang: (melongok dari balik pintu) Grrr, ternyata kamu bersembunyi di sini... Bersiaplah...
Kucing bernama Sam memilih menyelinap dan pulas di kasur
Kucing berpose lucu ingin dielus-elus (sumber gambar: dokumen pribadi) Lihat aku, lihat akuJangan main hape meluluAyolah lihat akuAku sudah bergaya…
Ngomong-ngomong soal angka, aku senang dengan angka Sembilan.
Aku pun asyik melamun sambil memperhatikan kucing-kucing yang juga menikmati hari Minggu
Si kucing Pang lagi-lagi minta diselamatkan. Inginnya diselamatkan dengan kardus besar.
Kucing itu bernama Clara, kucing yang ramah dan penyayang
Si kucing ngambek, wajahnya cemberut Usut diusut karena semalam ia tidur di luar Kami tak memberinya ucapan selamat tidur
