Pagi yang kehabisan embun Ada rindu yang tertinggal di sana Datanglah.
Cukup SederhanaTidak butuh yang istimewa,tak perlu hiasan berkilau dan gemerlap,cuma butuh yang sederhana,yang setia, yang bertahan tanpa syarat.Hanya
Benarkah dia serupa malaika tPenuh cahaya menghangatkan hati Mungkinkah dia kisah sejati
Selamat sore semesta Jaga lelapku hingga embun subuh menuai kabut
Meski geram tak terkendali, Ku simpan asa di balik rasa, Menanti tenang dalam cahaya
Tetaplah berjuang, sekalipun tak ada yang menghargai
Menghitung hari-hari Terus berlari-lari Mimpi-mimpi telah pupus
Kesunyiaan Ini Membelenguku, Kerinduan yang Tak Terjawab
tersirat rasa yang menjadi abu abutak tergambarkan sedikit punhitam putih di hidup kian bercampurredup dan kian tak terarahjalan ini pun jengahn
Dibalik hasrat menyapa, iringan rindu itu kian ada
Di ufuk senja, bayang kian panjang. Langkah kaki menapaki tanah kelahiran
Rindu pada orang yang kadang menjadi asing karena sikapnya memang sangat menguras mental
Masih lelap dalam tidurkah, wahai yang terlena ..?
Menghindar Bukan Berarti KalahLangkah kaki menjauh dari kerumunanMencari ruang sunyi untuk menenangkan diriBukan berarti kalah, hanya ingin sendiri
Puisi merupakan rangkaian indah yang dibuat oleh penulis karan rasa kesediahan yang mendalam
kelapa yang jatuh akan tetap menari dalam waktu yang tidak sebentar
Puisi "Badai Bulan April" karya yang ditulis tahun 2021
Selamat malam. Selamat todur lelap sambil menanti mimpi indahmu