Tahun 2024 menandai satu dekade Gerakan Nasional Merdeka Belajar (GMB) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
"Ing Ngarsa Sung Tulada" merupakan semboyan Ki Hadjar Dewantara yang memiliki arti seorang guru harus memberi contoh atau panutan yang baik
Lahirnya pemimpimpin baru, harus konsen pada bidang pendidikan. Kenapa, karena jika ingin negara ini maju dan berkembang harus dimulai dari SDM.
Pendidikan adalah hak segala bangsa dan setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan secara gratis, tanpa memandang kasta sosial.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara yakni menerapkan model pembelajaran berdiferensiasi dalam proses pembelajaran
sebagai guru dalam mendidik dan mengajar perlu menerapkan 3 semboyan KHD yaitu Ing Ngarso Sung Tolodo
Gaya Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara (Raden Mas Soewardi Soerjanigrat)
Untuk mengenal filsafat pendidikan hendaknya mengetahui tujuan filsafat pendidikan di antaranya tujuan inspirasional, preskriptif, dan investigatif
Kesenian Balo-balo dapat direfleksikan ke dalam proses pembelajaran untuk menguatkan nilai luhur sosial-budaya yang ada di daerah Kabupaten Tegal.
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari Penguasaan materi mengenai "Perjalanan Pendidikan Nasional" adalah sebagai berikut.
Guru penggerak adalah ujung tombak yang memungkinkan pendidikan menjadi lebih relevan, inklusif, dan adaptif
Menuntun dalam proses pendidikan anak berarti bertindak untuk mengarahkan anak kepada hal yang baik
Apa filosofi KHD yang indah itu? Puisi ini mencoba merangkumnya.
Pembelajaran berdiferensiasi berhubungan erat dengan filosofis KHD, nilai dan peran guru penggerak, visi guru penggerak, dan budaya positif.
Perjalanan pendidikan nasional mulai dari sebelum kemerdekaan hingga setelah kemerdekaan