Kepura-puraan, bertanam tebu di bibir dan serangan fajar yang kotor suatu hari nanti tidak akan ada gunanya lagi.
Puisi keempat dari empat rincian judul puisi tentang Kesederhanaan, khususnya tentang Kesederhanaan Bukan Kepura-puraan. Semoga bermanfaat.
Puisi tentang pertanyaan dan harapan seseorang pada orang yang dekat dengannya.
Katedrarajawen _Di masa pandemi yang taktahu pasti kapan akan berhenti. Hidup takboleh berhenti. Tetap harus menjalani sepenuh hati. Denga
Pertanyaan untuk mereka, "Efektifkah menghibur diri dengan menunjukkan kebahagiaan palsu? Apakah membuat orang lain iri atau takjub dengan hal itu mer
Jika manusia meyakini pembalasanTidak mungkin hidupnya berantakanKarena mereka faham, semua akan dikembalikanSebagaimana amal yang telah mereka laksan
“When there is much pretension, much has been borrowed; nature never pretends.” Johann Kaspar Lavater – Teologian “Dimana banyak kepura-puraan, banya
Dimuat Republika, 18 Juli 2010. Hari sudah sore. Lembayung senja memayungi Kardi yang berjalan dengan sepeda motor tuanya. Kardi kembali memanjaka