Puisi kedelapan dari sembilan rincian judul puisi tentang Menepikan, khususnya tentang Menepikan Kepergian dari Kepulangan. Semoga bermanfaat.
Seseorang yang kehilangan salah satu sahabat terbaiknya. Teruntuk Mahmudianto, al Fatihah ~
Tidak ada alasan yang pasti mengapa ku berdiri di sini, jika tidak lain karena janji temu kepada seorang yang kehadirannya seharusnya telah usai 4 tah
Hal sederhana yang paling terasa adalah tentang notifikasi. Tentu saja aku sangat merindukan notifikasi di waktu subuh.
Bukan soal tentang kita Dan bukan seberapa besar pegangan yang tlah kita tanam
Kepergian | foto: HennieOberst---Aku menengadahMemandang langit abu-abuTetes hujan luruh satu demi satumembasahi bumimengiringi perjalananmumenuju kea
Sang gadis menangisi kepergian lelaki sejati. Ia sangat mencintai sang lelaki sejati
Ada pisah yang berisi kenangan. Hingga lara tak akan luput dalam setiap pandangan
Kepergianmu sungguh menyakitkan. Bukan karena kau pergi, tapi kau bolak balik dan datang pergi sesuka kamu
Datang, hadir, dan pergiku ada di luar kesadaranmu.
Semoga kita bisa menjadi seseorang yang ketika pergi, kepergiannya dirindukan, karena selama bersama, yang terkenang adalah kebaikan-kebaikan.
Kepergianmu... Meninggalkan sejuta elegi Layaknya tragedi Yang tak bisa ku hindari
“Ma, kalau semua orang sudah jadi bintang, apakah bumi menjelma rumah hantu seperti di film-film? penuh kenangan dan tak pernah tenang?”
Kisah seorang teman yang tetap semangat dan kuat menjalani hidup walau sudah kehilangan orangtuanya