Suara rakyat yang cerdas, yang berani menolak pengkhianatan dalam politik, akan selalu diingat dan dihargai.
Arca Prajnaparamita, dikenal oleh para ahli dan masyarakat sebagai titisan dari Ken Dedes, istri Ken Angrok, rajadiraja yang membangun dinasti Jawa.
Apakah kalian tau tentang kerajaan singasari? kerajaan ini ternyata punya cerita yang menarik lho seperti drama sinetron-sinetron ditv, lanjut baca yu
Ken Arok dan Ken Dedes adalah sebuah kisah cinta sekaligus kisah sejarah dan budaya. Karena jarang dinarasikan kisah keduanya perlu diangkat kembali.
Dibuang saat bayi dan tumbuh dalam kemiskinan, Ken Arok menaklukkan segala rintangan untuk meraih tahta Tumapel. Berikut ringkasan kronologinya.......
Arok yang tak sabar marah dan menghunus keris setengah jadi ke dada Mpu Gandring. Gandring tumpas tak bernyawa dan melepas kutukan
Prabowo Subianto tidak hanya ditunggu oleh rakyat Indonesia, apabila terpilih menjadi presiden, tetapi juga rakyat di negara ASEAN.
Kent Ang Rock lahir dari hubungan gelap antara Ken Endok dan Bramantyo.
Kediri di bawah Prabu Dandang Gendis menjadi tempat yang menyeramkan bagi para Brahmana. Para Brahmana yang lurus pendiriannya melarikan diri.
Terungkapnya pembunuhan berencana Ken Arok terhadap Tunggul Ametung menjadi awal aksi balas dendam dan pertumpahan darah di Tumapel atau Singosari.
Mengapa sosok Ken Dedes menjadi sorotan dalam kasus pembunuhan berencana Ken Arok terhadap Tunggul Ametung?
Istilah Justice Collaborator makin familiar belakangan ini. Bagaimana menemukan Justice Collaborator dalam kisah pembunuhan berencana Ken Arok?
Cerita mengenai sosok Ken Arok yang merupakan anak Tunggul Ametung
Kisah kehidupan manusia yang terbawa nafsu keserakahan pada masa Tumapel tahun
Salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di tanah Jawa adalah kerajaan Panjalu
Sontak seluruh rakyat Singosari dengan sukarela, berbondong-bondong ingin mengikuti latihan-latihan perang.
Ken Arok sudah menyerang Kediri sebagai raja Singosari). Kemudian Ken Arok menjadi Akuwu Tumapel dan memperistri Ken Dedes
Melihat lawan-lawannya sudah tidak berdaya segera Mpu Purwa mengajak Anusapati dan Mahesa Wong Ateleng untuk menyusul 2 orang Kediri
Kami orang Kediri Tuan. Kami telah mengungsi ke Tumapel dan kami diterima dengan baik di Tumapel
Setiap terjadi perlawanan dari tempat-tempat suci itu, pasti berakhir dengan korban pembantaian oleh prajurit-prajurit Kediri.