Kemajemukan atau keberagaman adalah realitas yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan manusia.
Ulama mengambil peran penting dalam perdamaian dan menjaga moralitas bangsa
Kita harus sadar bahwa banyak hal di negara kita adalah campuran (akulturasi) dari berbagai negara dan daerah. Kita harus hargai itu
kematangan atau kedewasaan bangsa dapat ditempuh melalui sebuah proses dialektika antara pemikiran dan kenyataan. Demokrasi tidak butuh persatuaan.
Pancasila, landasan Indonesia, mencerminkan kesatuan dalam keberagaman. Dengan prinsip Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilan Sosial
Maqâsid syari'ah memiliki tujuan utama mencegah hal-hal yang merugikan manusia.
Mengundang jajaran LDII Jatim untuk bersama-sama meredam ujaran kebencian guna menjaga stabilitas, persatuan, dan kesatuan bangsa di tahun politik.
Realitas Tertinggi hanya satu tetapi diketahui dengan nama yang berbeda dalam agama yang berbeda.
Menatap keelokan Klenteng Sam Poo Kong. Merasakan rajutan akulturasi religi budaya. Menghargai kemajemukan kehidupan bermasyarakat.
Peranan awam katolik di tengah dunia pada hakekatnya merupakan perpanjangan tangan Kristus sebagai imam, nabi dan raja.
Kemajemukan itu indah. Cinta kasih merupakan wujud nyata agama Buddha dalam menjunjung tinggi nilai pluralisme dan toleransi pada sesama manusia.
Artikel ini lahir ketika menyaksikan ragam perdebatan dengan gaya debat kusir, apalagi di bulan yang mulia ini.
Sayangnya, Indonesia saat ini masih jauh dari “Bhinneka Tunggal Ika” yang paripurna.
Jika kita tidak segera berbenah memperbaiki situasi yang ada, bukan tidak mungkin suatu saat Indonesia hanyalah sebuah cerita belaka.
Kebhinnekaan Indonesia adalah jati diri bangsa dalam keberagaman yang semestinya bisa dibanggakan selama-lamanya, di manapun dan dalam situasi apapun.
Generasi-generasi penerus perlu untuk diajari keteladanan dalam menjaga tongkat estafet kebaikan seperti ini.
Saya ingat pada buku yang berjudul "Spiritual Check -UP " karya Donald S. Whitney dengan sepuluh pertanyaan.
Sejak politik etis diterapkan oleh pemerintah colonial Belanda, dan diantara tiga program unggulannya yaitu irigasi, migrasi (termasuk transmigrasi un
Tanggal 28 Oktober 1928, berlangsung Kongres Pemuda II yang menjadi pemicu lahirnya Sumpah Pemuda. Momentum ini berkelindan dengan hari Kebangkitan Na
Warga sekitar Kampung Durian runtuh yang mayoritas muslim datang menuju rumah Uncle Muthu dan turut berbahagia dalam perayaan Hari Deepavali