Puisi pertama dari sembilan rincian judul puisi tentang Sedikit Banyak, khususnya tentang Sedikit Banyak. Semoga bermanfaat.
Pada detik yang terus layu Menyisakan setiap helai kenangan berguguran
Manusia hanya secuil debu pesakitan Yang kelak akan hilang dan terlupa
Menghilang keresahan kepala Biasa terbawa bercita-cita
Yang disimpan tak akan dibawa. Yang diberikan, itulah yang akan dibawa
Sebagai ayah tetaplah menjadi tongkat penuntun. Juga menjadi kompas kala ia mengarungi kehidupan.
Kelakuan pergi kesana kemari itu teperdaya, tidak sama diperbuatan mengusik godaan
Memandang rendah ada tidak aman perilakuHendaklah takut dikhianati suka menghindarFitnah tidak aman tekanan akibat ditinggalMelempar kesalahan itu sea
Tidak usah salah paham ada sampai dimana. Peroleh berbagai berturut tetap ada keadaan
Puisi kedua dari delapan belas rincian judul puisi tentang Jangan Tidak, khususnya tentang Jangan Jangan Kelak. Semoga bermanfaat.
Karena ujungnya adalah bagaimana nanti kita bersikap untuk pilih Cakil dan Capin yang terbaik dan lihat trakrecord dan portipolia dari cakil kita
Inilah yang diharapkan akhir yang Khusnul qotimah kelak.Dharmawangsa mantu sebuah epilog
Suatu saat kamu akan paham apa maksud dari Allah.
Puisi romansa tentang harapan berjumpa lagi dengan seorang perempuan.
Dosa Inilah Yang Tidak Dapat Ditolong Rasulullah Di Akhirat Kelak
Rincian keenam dari delapan puisi tentang andai kelak berjumpa lagi. Semoga bermanfaat.
kelak, kubisikkan kau sebuah rahasia atas perjalanan hidupku di sebuah tempat yang terang dan penuh cinta
Aku tak ingin mengampunimu,Kau bodoh telah mengabaikan rasaku,Rasa yang begitu tulus untuk menjaga hatimu,Kelak,Kau pasti akan mencariku,Merindukanku,
Ini bukan ramalan.... Akhirnya terkuak juga apakah kompasiana itu independent atau parstisan( pemerintahan) yang syah, atau hanya ikut grubyuk