habis waktuku besama malam yang tak peduli, tak peduli pada hatiku yang tak menentu, tak peduli pada hatiku yang merindu, terombang-ambing dalam jiwa
Puisi ini tentang orang yang mempertanyakan jati dirinya dan tujuan hidupnya.
Apabila kerinduan adalah kedunguanku mengharapkanmu. Seperti kendaraan di jalanan, lalu lalang tiada henti di kepalaku. Tentang senyummu, tentang waja
ketika suatu hari kita bertemu, ada rasa yang tak biasa dalam hatiku menghantui pikiranku jangan cinta yang datang karena aku tak mau berharap c
Sungguh, sebuah kunci bisa membuat dirimu tampak bodoh ketika salah dimasukkan pada tempatnya dan hal itu sungguh mendatangkan banyak makna! #
Kepintaran bukanlah Kepintaran dan kebodohan bukanlah kebodohan. Pintar-pintar tapi bodoh dan bodoh-bodoh tapi pintar. Yang manakah saya ini? *