Aksara Sunda baku sejak 2008 telah resmi diakui Unicode. Kini masyarakat Sunda dapat mengakses dan menggunakan aksara tersebut dengan mudah.
Walter J Ong membahas soal kelisaan dalam bukunya “Orality and Literacy: Technologizing of the Word” (2005). Namun ia tidak hanya membedakan kelisanan