Dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, keadilan dan kesetaraan gender di indonesia pasti akan terwujud.
Lingkungan keluarga ada tempat untuk kita pulang dan sudah dianggap rumah untuk kita berkeluh kesah
Diskriminasi terhadap kaum wanita menjadi fenomena yang tidak jarang ditemui dalam setiap lapisan masyarakat.
Novel ini adalah representasi keadilan gender yang hadir dari pengarang laki-laki. Sehingga pesan yang ditampilkan pun dari sudut pandang laki-laki.
Kesalahpahaman tentang konsep keadilan gender bagi muslim perlu disoroti.
Perlu adanya pemahaman bahwa perempun tomboy atau androgini berarti bahwa seseorang memiliki karakteristik secara psikologi feminin dan maskulin.
Begitu banyak doktrin yang membuat perempuan selalu berada di posisi dilematis, sehingga bibit-bibit patriark semakin tumbuh subur.
Andai semua lelaki mencintai perempuan karena keunikan pribadinya, keindahan fikirannya maka tak ada lagi stigma "cantik itu ejaannya putih"
Stigma maskulin-feminim, lemah-kuat, pemimpin-dipimpin adalah paradigma yang dipaksakan mempunyai gender. Dan perempuan dipaksa "memilih" diantaranya.
Karena perempuan dan laki-laki adalah mitra sejajar, tak seharusnya ada satu mahluk yang lebih unggul dari yang lainnya.
Tulisan ini merupakan hasil wawancara dengan pegiat lingkungan Jepara yaitu Ismi Arniawati. membahas tentang feminisme di Jepara
perjanian pranikah, sejatinya tak hanya urusan pasangan, tetapi bisa menjadi proses dekonstruksi budaya patriarki.
kekosongan peran ayah dalam pengasuhan anak usia sekolah diisi dan diarahkan pada pembiasaan berbasis identitas
Perjuangan akan hak-hak perempuan bukan tentang perjuangan yang mempunyai garis finish karena tantangan-tantangan baru akan terus bermunculan
Rendahnya Eksistensi Perempuan, Budaya Patriarki. Apakah keadilan gender dibutuhkan?
Belakangan ini isu kesetaraan dan keadilan gender menjadi isu yang terus disuarakan, banyak sekali upaya-upaya dan juga gerakan yang gencar diupayakan
Capaian pencegahan kekerasan seksual tidak akan berarti tanpa perkembangan gerakan untuk memperjuangkan pencabutan akar permasalahan.
Perbedaan sikap Keadilan terhadap rakyat yang berkuasa dengan rakyat biasa
Keadilan gender harus menjadi prioritas dalam suatu negara yang "beradab", karena negara bukan apa-apa tanpa warga negara, begitupun sebaliknya.
Perempuan yang dianggap sumber fitnah sejauh ini, disadari atau tidak telah membuat posisi perempuan serba salah.