Begitu santun angin permisi, meninggalkan perihal aku.
Ketika engkau memaknai rasa, di sela jarimu bukan sekadar doa
Sementara ini dia benar ingin lupa, sebagai lelaki yang tak setia
Sejak berabad-abad yang lalu, hujan telah hilang pada mata itu.
Alquran adalah kitab pedoman bagi umat islam agar hidup selamat sesuai tuntunan didalamnya. Prinsip yang dipegang ahmad dalam kehidupannya yaitu bagai
Di kedalaman makna bahagia itu ada, terbaca, dan tak ke mana-mana.
Ketika cinta kerap berprasangka. Terkadang kita tak sadar betapa sia-sia.
Abjad-abjad singgah di sana Membahasakan duka, mungkin kita
GULA-GULA KENANGANSebelum rindu berpamitanAku belajar untuk tidak apa-apaTak merengek lagi kesepianKepada yang namanya tiadaMeski nanti selepas perpis
Di ujung-ujung malam Maka lekas, kuseru namamu berulang
DANDAN CANTIK DI MALAM MINGGUPukul tujuh di malam mingguAku disibukkan dengan tata rias ituMula pertama merapikan bentuk alisLalu melukisnya tipis-tip
SENJA TANPA PELUKANDuhai, bapak!Kabarkan padaku tentang rinduSebab, seusai gerimis menabur ceritaAda aku dan kehilanganMenanti hangatnya pelukanApa ya
FRAGMEN WAKTUDi sebuah etalase kaca yang dinginGaun pengantin, gabungan lace juga satinDihiasi renda bunga-bunga biruPayet berkilauan di bagian bahuMe
DARI SENYUMAN YANG MEMESONADi suatu senja yang merah sagaAduh! Senyummu, jejaka ...Sengaja membuat aku berprasangkaDebar-debar dada berseteruMengikuti
ELEGI CINTA SETAHUN YANG LALUSebuah ingatan setahun yang laluDuhai, tepat di hari itu ...Adalah sebait nyeriDibaca oleh malam-malam sunyiDari rangkaia
LANGKAH DI ANTARA MEGASaat waktu yang baik memeluk cuacaDi antara mega-mega berarakSeorang perempuan menawarkan lambaianJarit yang menggendong bakulJu
KUNCI HATISeorang gadis hendak membuka hatiTetapi dia lupa di mana menyimpan kunciDicarinya dalam kepala, tak adaMengorek kenangan lama pun samaNihil
SIMFONI MANIPULASISeorang pria tampan, berjas dan berdasiDengan sepatu pantofel meski tanpa kaus kakiMenilik sebuah cerita, timbang-timbangMenunggu wa
HARGA KENANGANDi sebuah kedai, seorang lelaki tuaMemesan beberapa kenanganTanpa rasa sakit kehilanganDirinya hendak membayarMengeluarkan keping-keping
SEBUAH KEHAMPAANDuhai, siang ...Apa yang mesti aku kenang?Di sampingku hanya sunyi melagukan rasaTetapi senandungnya tak begitu aku sukaTentang terik